This is default featured slide 1 title

Masih ingat kasus suap Daging impor yang melibatkan Daging hidup “ Ayam Kampus “ beberapa waktu lalu ? ya kasus yang sangat menggemparkan yang melibatkan mantan Presiden PKS itu akhirnya semakin menarik dan seru bahkan semakin hoot gitu loo.

This is default featured slide 2 title

The Red Devil atau Setan Merah yang merupakan julukan dari Klub Sepak Bola Raksasa Inggris Manchester United FC memang pas dan sesuai disematkan padanya.

This is default featured slide 3 title

Kalau bicara pulsa, mesti memori saya akan berbalik 2 tahun ke belakang. Ya tepatnya tahun 2011 saya pernah mencoba serius berbisnis pulsa Elektrik .

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label life style. Show all posts
Showing posts with label life style. Show all posts

Tuesday, June 19, 2012

Akhwat, Pesona Kemuliaan dan Ketegaran



Gambar Kartun Cewek Muslimah Sholihah BerjilbabKenapa Akhwat …..????
Pada dasarnya akhwat itu bermakna kaum perempuan tapi lama kelamaan akhwat sering ditujukan kepada muslimah yang faham nilai Islam dan mengaplikasikannya secara kaffah. Istilah akhwat mulai sering dipergunakan pada era 90-an. Pada saat itu kehidupan beragama di kampus mulai marak dan para jilbaber mulai berani mengekspresikan kepintarannya, kemampuannya berorasi, sehingga menyebabkan mereka mencuat.
Akhwat biasanya identik dengan aktivis kampus yang rajin member kajian mentoring buat adik kelas, aktivis masyarakat yang rela bersusah payah untuk membantu orang lain supaya faham nilai Islam secara lebih kaffah. Akhwat juga pantas buat dijadikan teladan bagi para muslimah karena semangatnya untuk terus mengibarkan kebenaran Islam. Secara logika seorang akhwat seharusnya sudah mempelajari dan memahami nilai-nilai Islam lebih baik daripada masyarakat lainnya. Lho kok bisa begitu? Ya, karena seorang akhwat sudah melalui proses ta’lim, pelatihan, dan harus mampu menjadi daiyah. Seorang daiyah ini bertugas buat mengajak manusia untuk menuju kebenaran. Wah….berat juga ya tugas akhwat. Makanya jangan menganggap sebelah mata para jilbaber yang kelihatan kalem dan keibuan. Kalau memang diharuskan, mereka mampu mengangkat senjata dan melawan kezhaliman. Coba saja kalian tengok para muslimah Palestina yang dengan gagah berani dan tidak takt mati. Pokoknya yang penting bersemangat mengibarkan agama Allah di muka bimu. ALLAHU AKBAR !!!!!!!!!!!!!!
Ciri Khas Akhwat
<!--[if !supportLists]-->o <!--[endif]-->Berjilbab dan berpakaian syar’i. Artinya pakaian dan jilbaba yang digunakan sesuai dengan ketentuan dalam Islam, yaitu tidak menampakkan bagian tubuh kecuali telapak tangan dan wajah (ada yang berpendapat memakai cadar dan kaos tangan), tidak berparfum, longgar serta tidak tipis dan tidak membentuk tubuh, serta tidak seperti pakaiannya orang kafir.
<!--[if !supportLists]-->o <!--[endif]-->Tidak sembarang bergaul. Maksudnya bukan pilih-pilih teman lho, akan tetapi akhwat menjaga banget hubungan dengan lawan jenis. Akhwat pantang berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram takutnya menimbulkan fitnah dan menimbulkan syahwat. Dan karena berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram itu dosa.
<!--[if !supportLists]-->o <!--[endif]-->Tidak kenal budaya pacaran. Dalam Islam, kalau seorang laki-laki memang serius dan pengen kenal lebih dekat dengan perempuan maka ia akan melakukan proses yang dinamakan ta’aruf. Setelah ta’aruf, kalau keduannya cocok, maka harus segera dinikahkan. Begitu juga dengan akhwat tidak mengenal hubungan dengan lawan jenis yang tidak jelas landasannya. Prinsipnya “pacaran setelah menikah”.
<!--[if !supportLists]-->o <!--[endif]-->Berusaha membina orang lain. Bukannya sok menggurui lho, tapi akhwat kan mempunyai pengetahuan lebih dari orang awam karena proses pelatihan yang sudah dijalaninya. Makanya, akhwat mengemban tugas untuk memberitahu kebenaran pada orang awam.
<!--[if !supportLists]-->o <!--[endif]-->Menaati aturan-aturan Islam. Karena sudah melalui proses pembinaan, tidak heran jika seorang akhwat menjadi faham apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh seorang muslimah. Ada riwayat yang pernah bilang kalau tanggung jawab seseorang yang tahu lebih berat daripada tanggung jawab orang yang belum tahu.


Sumber gambar :   http://kartun.web.id



Begadang Jangan Begadang






Aisyah ra berkata: “Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, pengantin atau musafir.”



“Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya,
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya,
Kalau terlalu banyak begadang,
Muka pucat karena darah berkurang,
Kalau sering kena angin malam,
Segala penyakit akan mudah datang,
Darilah itu sayangi badan,
Jangan begadang setiap malam...”


Demikianlah, bait-bait itu merupakan peringatan dari Rhoma Irama, dalam lagunya “Begadang I”. Entah apa maksud Rhoma (dulu masih memakai nama Oma Irama, red) ketika ia merilis lagu ini tahun 1978. Rhoma mungkin tak mengira, bahwa anjurannya kelak seirama dengan temuan Dr Edward C. Suarez dari Duke University Medical Center, Durham, North Carolina, Amerika Serikat.  Dalam temuannya, Edward C. Suarez menemukan pengaruh kurang tidur bisa menyebabkan diabetis dan gangguan kesehatan lainnya.  Melalui sejumlah penelitian, ditemukan fakta bahwa penyakit tidur dan jantung  telah membayangi orang-orang yang memiliki masalah serius dengan tidur, misalnya sleep apnea (sulit tidur akibat gangguan pernapasan). 

Tapi temuan ilmiah Dr Edward ini masih kalah menakjubkan. Sebab Islam telah menunjukkan perhatian masalah seperti ini sejak jauh-jauh hari. Disebutkan, di antara bencana yang menimpa sebagian besar masyarakat zaman sekarang ini adalah begadang sehingga akhir malam.

Dari Abi Barzah Al-Aslami ra bahwa Nabi saw tidak suka tidur sebelum Isya’ dan mengobrol setelahnya. [  Shahih Bukhari: 1/195 no: 568] . Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Sebab tidur sebelum Isya’ bisa mengakibatkan seseorang terlambat shalat sehingga keluar waktunya, atau terlambat sampai waktu ikhtiar dan berjaga setelahnya bisa menyebabkan tertidur hingga terlambat melaksanakan shalat Subuh, atau menyebabkan keterlambatan sampai pada waktu ikhtiar atau terlambat dari qiyamul lail.”

Bahkan Umar Ibnul Khattab ra pernah memukul orang yang suka begadang seraya mengingatkan, ”Apakah kalian berjaga pada waktu awal malam dan tidur pada bagian terakhirnya?”  [Shahih Bukhari: 1/195 no: 568]

Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, menulis 4 bahaya dan keburukan begadang dalam pandangan Islam;

Pertama: Dapat mengakibatkan keterlambatan menjalankan shalat fajar, sehingga seorang muslim telah menghalangi dirinya dari pahala dan ganjaran Allah dan menjerumuskan diri pada siksa Allah swt. Allah swt berfirman:
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”  [QS. Maryam: 59]
 ”...dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” [ QS. Al-Isro’: 78 ]
Dari Jundub bin Abdullah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada di dalam jaminan Allah, maka jangan sampai salah seorang di antara kalian dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan jaminan-Nya. Sesungguhnya orang yang dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan jaminan-Nya maka dia pasti mendapatkan akibatnya, kemudian Dia akan mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam”.

Dari Umaroh bin Rubiyah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya”. Maksudnya adalah shalat fajar dan shalat Asar. [dalam Shahih Muslim: 1/440 no: 634]

Kedua: Bisa mengakibatkan seseorang tertidur dari qiyamullail. Allah swt berfirman tentang hamba-hambaNya yang beriman:
كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” [QS. Al-Dzariyat: 18]
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. [QS. Al-Sajdah: 16]
Dari Sahl bin Sa’d ra berkata: Jibril mendatangi Nabi saw dan berkata: "Wahai Muhammad hiduplah sekehendakmu sebab engkau mesti mati, dan beramallah sekehendakmu sebab engkau pasti akan dibalas, cintailah siapapun yang engkau kehendaki namun engkau pasti akan meninggalkannya dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin ada pada qiyamul lail dan ketinggiannya pada ketidakbutuhannya kepada manusia.”

Ketiga: Menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang tidak ada manfaatnya , dan masalah waktu ini adalah salah satu perkara yang akan ditanya oleh Allah pada hari kiamat. Dari Abi Barzah Al-Aslami  ra bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak akan melangkah dua kaki seorang hamba sehingga Allah akan bertanya kepadanya tentang umurnya di manakah dia pergunakan, tentang ilmunya apakah yang dikerjakan dengannya, tentang hartanya dari manakah dia mendapatkannya dan kemanakah disalurkan dan tentang jasadnya untuk apakah dia menghabiskannya”. [Sunan Tirmidzi: 4/612 no: 2417]

Ini bagi orang yang begadang untuk perkara-perkara yang mubah, adapun orang yang begadang untuk perkara yang diharamkan, seperti melihat siaran televisi atau membicarakan keburukan orang lain dari kaum muslimin atau kemungkaran lainnya, maka sungguh dia telah menambah keburukan sebelumnya dengan keburukan menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang dimurkai oleh Allah swt.

Keempat: Banyak begadang dapat  membahayakan kesehatan. Allah swt berfirman:
أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ
  “Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya…”. (QS. Al-Naml: 86)

Alasan Begadang
Dan tidur pada permulaan waktu malam adalah kesempatan yang tidak pernah tergantikan, dan para ulama mengecualikan begadang dalam ketaatan, dan padanya terdapat kemaslahatan syar’I, seperti beribadah pada waktu malam atau berdakwah menyerukan manusia kepada Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar atau untuk menuntut ilmu syara’ atau begadang bersama tamu atau istri.

Aisyah ra berkata: “Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, pengantin atau musafir.”

Oleh karena itu seharusnya bagi orang yang beriman untuk segera tidur guna menjalankan sunnah serta menghindarkan diri dari bencana begadang dan keburukannya. Dan hendaklah seseorang menjaga adab-adab tidur, seperti tidur dalam keadaan suci, selalu membaca zikir-zikir yang disyari’atkan menjelang tidur, dan adab-adab lainnya yang telah disebutkan oleh para ulama.

Nah, seperti kata bung Rhoma tadi, jauhi begadang  sekarang juga. [cha/ish/www.hidayatullah.com]